Liputan6.com, Jakarta - Meta Platforms, induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram, kehilangan kesempatan untuk mengakhiri gugatan di pengadilan federal Boston, AS. Meta disebut telah mencuri informasi algoritma rahasia dari startup bidang kecerdasan buatan atau AI, Neural Magic Inc.
Dengan hilangnya kesempatan untuk mengakhiri gugatan, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg cs ini harus menghadapi persidangan atas tudingan di atas.
Baca Juga
Sekadar informasi, menurut Hakim Distrik AS Denise Casper, Meta dituduh mencuri informasi rahasia dari startup AI, Neural Magic, yang memungkinkan sistem AI memproses informasi lebih cepat.
Advertisement
Mengutip Reuters, Selasa (7/3/2023), pengadilan juga menghadirkan kesaksian dari seorang ahli yang menyebut, Meta berutang pada Neural Magic sebesar USD 766 juta (setara Rp 11,7 triliun) dalam bentuk royalti.
Perwakilan Meta dan Neural Magic tidak segera memberi tanggapan dan permintaan komentar atas keputusan tersebut. Namun, proses persidangan dijadwalkan mulai pada September mendatang.
Sekadar informasi, Neural Magic merupakan startup di bidang AI yang berbasis di Somerville, Massachusetts, AS. Startup ini didirikan oleh dua mantan peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Investor startup ini berasal dari sejumlah modal ventura dan perusahaan, mulai dari Andreessen Horowitz, VMware, Comcast, dan Verizon.
Gugatan Dilayangkan Sejak 2020
Kasus ini bukan baru saja terjadi, Reuters melaporkan, Neural Magic menggugat Meta--sebelumnya masih bernama Facebook--pada 2020 karena raksasa jejaring sosial ini dituding mencuri algoritme.
Algoritme tersebut memungkinkan komputer yang sederhana menjalankan perhitungan matematis yang rumit dengan lebih efisien dan memungkinkan ilmuwan riset untuk memakai kumpulan data yang lebih besar.
Gugatan itu menyebut, Meta menyewa seorang ilmuwan komputer Neural Magic, Aleksandar Zlateski, yang memberi Meta algoritma, dikenal sebagai "jantung" teknologi Neural Magic.
Advertisement
Meta Sempat Minta Pengadilan Batalkan Gugatan
Neural Magic menyebut, Meta menerbitkan algoritme di situs sumber terbuka GitHub dan berterima kasih kepada Zlateski karena telah memecahkan masalah utama, demi kemajuan berkelanjutan Facebook di dunia kecerdasan buatan.
Meta pun sempat meminta pengadilan untuk membatalkan kasus tersebut tahun lalu. Alasannya karena Neural Magic telah gagal mengidentifikasi rahasia dagang atau trademark yang dapat dilindungi dan Zlateski tidak memperoleh informasi tersebut secara benar.
Kasus Berlanjut, 40 Gugatan Dilayangkan ke Meta
Namun, pada Senin, 6 Maret 2023, pengadilan mengizinkan kasus Neural Magic terus berlanjut untuk semua, kecuali satu dari 41 rahasia yang dituduhkan kepada Meta, dan telah disalahgunakan.
Hakim Denise Casper mengabulkan sebagian dari permintaan Meta dan Zlateski, menolak klaim Neural Magic bahwa mereka melanggar klausul non-kompetisi atau terlibat dalam praktik bisnis yang tidak adil, menurut hukum Massachusetts.
Kasusnya tecatat dengan nama Neural Magic Inc v Meta Platforms Inc, di Pengadilan Distrik AS, untuk Distrik Massachusetts, Nomor 1:20-cv-10444.
(Tin/Isk)
Â
Advertisement